g dioperasikan oleh TNI AD sejak tahun 70-an.
Terlahir sebagai kendaraan militer, maka sosok truk ini punya spesifikasi yang mumpuni untuk mendukung operasi militer. Versi awalnya adalah model pick up, kegunaannya banyak mulai dari untuk angkut personel, patrol bersenjata, logistik sampai ambulance militer. Karena kemampuan yang tinggi, M715 juga banyak digunakan oleh kalangan sipil, contohnya untuk kendaraan pemadam kebakaran, telephone maintenance, dan keperluan peminat kegiatan off road. Tugasnya yang cukup berat membuat M715 diproduksi dengan bagian-bagian part ekstra kuat. Seperti gardan Dana 60 (depan) dan Dana 70 full floating (belakang). Juga dilengkapi dengan hidraulik PTO (power take off) yang canggih dan siap menarik apa saja.
Truk buatan Kaiser Jeep ini diproduksi antara tahun 1967 – 1968, dan versi yang digunakan TNI AD besutan tahun 1968. Truk dengan berat tempur 3.860 kg ini sudah mengalami retrofit oleh Direktorat Peralatan TNI AD, dari yang tadinya menggunakan jenis mesin bensin 231 ci (3.8L) OHC Tornado I6, kini sudah diganti menggunakan mesin diesel jenis Colt 4D31 4 langkah 3 silinder. Truk cargo tiga perempat ton yang handal dengan penggerak roda 4×4 ini mengusung transmisi A-4613, dengan 5 kecepatan (5 maju dan 1 mundur).
Saat ini, M715 juga banyak digunakan oleh kalangan penghobi mobil klasik. Di lingkungan TNI AD, sampai saat ini truk ini masih digunakan, terutama oleh satuan batalyon artileri medan (Yon Armed) untuk menarik kanon M-48 kaliber 76 mm, atau yang akrab disebut sebagai meriam gunung. Soal battle proven, jelas M715 dilibatkan secara luas dalam perang Vietnam, boleh jadi M715 yang diterima Indonesia berasal dari sisa perang Vietnam. Bila Anda rajin menonton film Tour of Duty, sosok truk ini kerap muncul dalam wujud versi ambulance.
Dalam pameran alutsista TNI AD 2012 awal Oktober lalu, M715 juga ikut dipamerkan. Dan pihak TNI AD memberikan paparan hasil retrofit yang telah dilakukannya.
Versi Asli
Daya tanjak : 60%
Kemiringan jalan : 30%
Kecepatan maksimum : 110 km/jam
Kapasitas BBM : 130 liter
Konsumsi BBM : 4 liter per km
Jarak jelajah : 520 km
Bahan bakar : Bensin
Versi Retrofit
Daya tanjak : 60%
Kemiringan jalan : 30%
Kecepatan maksimum : 80 km/jam
Kapasitas BBM : 200 liter
Konsumsi BBM : 6 liter per km
Jarak jelajah : 750 km
Bahan bakar : Solar
Daya : 100 PS (=98 HP) 3500 RPM dan torsi 24 KGM/2200 RPM
Meski dengan retrofit didapat efisiensi bahan bakar yang cukup besar, ditambah jarak jelajah yang juga bisa di dongkrak, tapi sayangnya untuk urusan kecepatan maksimum malah melorot setelah di retrofit, yang tadinya bisa ngebut 110 km per jam, kini maksimal hanya 80 km per jam.
Terlahir sebagai kendaraan militer, maka sosok truk ini punya spesifikasi yang mumpuni untuk mendukung operasi militer. Versi awalnya adalah model pick up, kegunaannya banyak mulai dari untuk angkut personel, patrol bersenjata, logistik sampai ambulance militer. Karena kemampuan yang tinggi, M715 juga banyak digunakan oleh kalangan sipil, contohnya untuk kendaraan pemadam kebakaran, telephone maintenance, dan keperluan peminat kegiatan off road. Tugasnya yang cukup berat membuat M715 diproduksi dengan bagian-bagian part ekstra kuat. Seperti gardan Dana 60 (depan) dan Dana 70 full floating (belakang). Juga dilengkapi dengan hidraulik PTO (power take off) yang canggih dan siap menarik apa saja.
Truk buatan Kaiser Jeep ini diproduksi antara tahun 1967 – 1968, dan versi yang digunakan TNI AD besutan tahun 1968. Truk dengan berat tempur 3.860 kg ini sudah mengalami retrofit oleh Direktorat Peralatan TNI AD, dari yang tadinya menggunakan jenis mesin bensin 231 ci (3.8L) OHC Tornado I6, kini sudah diganti menggunakan mesin diesel jenis Colt 4D31 4 langkah 3 silinder. Truk cargo tiga perempat ton yang handal dengan penggerak roda 4×4 ini mengusung transmisi A-4613, dengan 5 kecepatan (5 maju dan 1 mundur).
Saat ini, M715 juga banyak digunakan oleh kalangan penghobi mobil klasik. Di lingkungan TNI AD, sampai saat ini truk ini masih digunakan, terutama oleh satuan batalyon artileri medan (Yon Armed) untuk menarik kanon M-48 kaliber 76 mm, atau yang akrab disebut sebagai meriam gunung. Soal battle proven, jelas M715 dilibatkan secara luas dalam perang Vietnam, boleh jadi M715 yang diterima Indonesia berasal dari sisa perang Vietnam. Bila Anda rajin menonton film Tour of Duty, sosok truk ini kerap muncul dalam wujud versi ambulance.
Dalam pameran alutsista TNI AD 2012 awal Oktober lalu, M715 juga ikut dipamerkan. Dan pihak TNI AD memberikan paparan hasil retrofit yang telah dilakukannya.
Versi Asli
Daya tanjak : 60%
Kemiringan jalan : 30%
Kecepatan maksimum : 110 km/jam
Kapasitas BBM : 130 liter
Konsumsi BBM : 4 liter per km
Jarak jelajah : 520 km
Bahan bakar : Bensin
Versi Retrofit
Daya tanjak : 60%
Kemiringan jalan : 30%
Kecepatan maksimum : 80 km/jam
Kapasitas BBM : 200 liter
Konsumsi BBM : 6 liter per km
Jarak jelajah : 750 km
Bahan bakar : Solar
Daya : 100 PS (=98 HP) 3500 RPM dan torsi 24 KGM/2200 RPM
Meski dengan retrofit didapat efisiensi bahan bakar yang cukup besar, ditambah jarak jelajah yang juga bisa di dongkrak, tapi sayangnya untuk urusan kecepatan maksimum malah melorot setelah di retrofit, yang tadinya bisa ngebut 110 km per jam, kini maksimal hanya 80 km per jam.
4 liter per Km atau 4 KM per liter? T-55 aja yang sudah tank cuma minum 3 liter per KM
BalasHapus