Sabtu, 20 Oktober 2012

"11.693 Personel Mengikuti Latihan Gabungan TNI"

Sebanyak 11.693 personel dari tiga angkatan, yakni Angkatan Laut, Darat dan Udara terlibat dalam kegiatan Latihan Gabungan TNI yang berlangsung 20 Oktober hingga 30 November 2012 di Surabaya dan Sangatta, Kalimantan Timur.

Latgab TNI 2012 dibuka Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam upacara militer di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Ti

mur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Sabtu.

Hadir dalam pembukaan tersebut tiga kepala staf angkatan, masing-masing KSAL Laksamana TNI Soeparno, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat, serta para Pangkotama dan petinggi TNI.

Komandan Satgas Penerangan Latgab TNI Letkol Laut (KH) Edys Riyanto menjelaskan, program latihan dimulai dengan gladi posko di Komando Latihan Armada Timur pada 20-25 Oktober 2012 dan diikuti 931 personel, terdiri atas 240 personel penyelenggara dan 691 personel pelaku.

Setelah latihan posko, dilanjutkan latihan lapangan di Perairan Laut Sulawesi dan pendaratan amfibi di Pantai Sangatta, Kaltim, pada 25 Oktober hingga 30 November 2012.

Selain 11.693 personel, pada latihan perang berskala besar ini juga dikerahkan berbagai peralatan tempur, antara lain enam unit Tank Scorpio, dua Stormer APC, 35 kapal perang, empat pesawat tempur SU-27/30 dan enam pesawat Hawk SPO, serta delapan pesawat angkut.

"Tujuan latihan gabungan ini untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit TNI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan, dalam menghadapi kemungkinan kontinjensi yang muncul," papar Edys Riyanto.

Jumat, 19 Oktober 2012

Sukhoi Ikuti Latihan Angkasa Yudha 2012

19 Oktober 2012, Jakarta: Pesawat tempur TNI Angkatan Udara jenis Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin, Makasar yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Untung Suropati, tepat pukul 9.30 WIB, Jumat (19/10) mendarat dengan mulus di Landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma.

Kedatangan pesawat Tempur Sukhoi disambut langsung oleh Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A. Adang Supriyadi, bersama Kepala Dinas Operasi Letkol Pnb Aditya Permana.

Menurut Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Untung, setelah mendarat, satu Flight Sukhoi akan berada di Halim Perdanakusuma selama satu pekan dalam rangka mengikuti Latihan Puncak TNI Angkatan Udara Tahun 2012 dengan sandi Angkasa Yudha.


Sumber: Jurnas

Kamis, 18 Oktober 2012

Mengenal Sosok L.B.Moerdani "Prajurit dan Inteligen Sejati"

Jenderal Purnawirawan Leonardus Benjamin Moerdani (alm.) lahir di Cepu Jawa Tengah 2 Oktober 1932.
Memulai karir militer sejak umur 14 tahun sebagai tentara pelajar di kota Surakarta, LBM mengabdikan seluruh hidupnya untuk NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Baginya NKRI adalah Harga Mati, yang tidak boleh ditawar-tawar. Nasionali

sme yang melekat di dalam diri beliau sungguh merupakan sebuah “teladan” yang seharusnya dicontoh dan diterapkan oleh para tokoh militer maupun tokoh politik masa kini, yang semakin hari semakin tidak jelas arah dan tujuan perjuangannya.

Di mata umum, LBM terkesan angker dan tertutup. Dan ia, memang, jarang tersenyum. Penampilannya yang ''angker'' seperti yang tampak di mata khalayak itu mungkin ''sikap bawaan''nya dari masa ketika ia menjadi komandan Satgas Intel Kopkamtib, sejak 1974. Benny -- demikian ia dipanggil -- masih harus memegang dua jabatan keintelan, yaitu Asisten Inteligen Hankam dan Wakil Kepala Bakin, sebelum menjadi Pangab-Kopkamtib.
Adapun keberhasilan dan prestasi yang di peroleh L.B Moerdani selama menduduki jabatan dinas Inteligen.
1. Operasi Seroja
2. Penangkapan Dinas Intelejen Rusia (KGB) yang beraksi di Indonesia

LBM juga termasuk salah-satu sesepuh di dalam kesatuan Kopassus. Beliau ikut terlibat di dalam perkembangan pasukan elite khusus ini sejak awal sekali. Beliau bahkan ikut secara langsung penyerbuan pesawat Woyla yang dibajak teroris di Don Muang bersama pasukan anti teror Kopassus, padahal pangkatnya saat itu adalah Letnan Jenderal.

Ketika Kolonel Alex Kawilarang sebagai Panglima TT III Siliwangi di Bandung dibentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal kesatuan Kopassus saat ini. Pelatih pertama dasar komando saat itu adalah Rokus Bernardus Visser yang setelah tinggal di Cisarua mengganti namanya menjadi Mochamad Idjon Djanbi. Kesatuan ini kemudian diberi nama Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) setelah menginduk ke MBAD, bukan Siliwangi lagi. LBM nerupakan angkatan pertama yang masuk ke pasukan elite ini, beliau dilatih oleh Mayor Idjon untuk menjadi Kader Pelatih Inti.

Setelah jumlah anggota telah mencukupi KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada bulan April 1956, dengan tiga kompi. LBM menjabat Komandan Kompi A pada bulan Juni 1956 dengan pangkat Letnan Dua menggantikan Letnan Satu Fadillah. Setelah itu operasi militer yang dijalankannya sebagian besar adalah operasi militer di Sumatera, yang pada awal kemerdekaan sangat rapuh. Untuk kemudian berlanjut operasi militernya ke Irian dalam tugas pembebasan Irian Barat, operasi militer di Kalimantan Utara dalam operasi Ganyang Malaysia.

Karir militer beliau yang tertinggi adalah sebagai Panglima ABRI, merangkap sebagai Pangkopkamtib. Pada masa itu pulalah Kopasandha berubah namanya menjadi Kopassus. Demikian pula dengan Komando Teritorial adalah gagasan dari almarhum.

Semasa menjadi Panglima ABRI, beliau juga telah berjasa mendirikan Sekolah Taruna Nusantara di Magelang. Satu hal yang mungkin banyak dilupakan orang adalah beliau secara tegas menolak tentara terlibat di dalam dunia politik.

Ketika krisis moneter melanda Indonesia tahun 1998 yang diikuti lengser-nya Presiden Soeharto, dan semakin maraknya eforia reformasi, ekonomi dan politik di Indonesia juga semakin tidak menentu. LBM merasa sangat prihatin ketika menyaksikan tanah airnya kacau-balau dan semerawut.

Tanggal 29 Agustus 2004 beliau menghembuskan nafasnya di RSAD Gatot Subroto, setelah menderita sakit. Telah pergi seorang Patriot Sejati. Telah pergi seorang prajurit sejati yang sangat loyal kepada tugas dan atasannya. Berkomitmen tinggi selalu menjaga keutuhan, kedaulatan bangsa dan negaranya. Jenderal yang berpenampilan dingin, pendiam, tertutup nyaris tanpa ekspresi. Namun sesungguhnya di dalam lubuk hatinya yang paling dalam almarhum orang yang sangat, peduli, tinggi kesetiakawanannya terutama terhadap yang lemah.

"RQ-4 Global Hawk" Pesawat Nirawak Terbesar dan Tercanggih Milik Penjajah AS


Global Hawk adalah pesawat tanpa awak yang terbesar dan tercanggih di dunia saat ini. RQ-4 Global Hawk adalah pesawat tanpa awak pertama yang memperoleh sertifikasi dari FAA (badan penerbangan Amerika) untuk terbang dan mendarat di bandara sipil secara otomatis. Karena keunggulannya ini, Global Hawk diharapkan dapat menj
adi perintis pesawat penumpang dengan pilot otomatis dimasa mendatang. Pada saat pengujian, Global Hawk mampu terbang dari Amerika Serikat menuju Australia pulang pergi dengan membawa sejumlah alat pengintai. Untuk keperluan militer, pesawat ini dapat dipergunakan untuk melakukan pengintaian, pengawasan dan survey intelejen pada daerah yang luas dan dalam jangka waktu yang lama.
 

"Kaiser M715" Truk Lawas TNI Yang Serba Guna

Yang jelas sosok kendaraan militer ini bukan rantis (kendaraan taktis), bahkan juga bukan ranpur (kendaraan tempur). Tapi kalau dilihat sekilas dan diamati lebih dalam, kendaraan yang masuk dalam golongan truk/jeep ini tampagnya memang sangar, terutama tongkrongan sisi depan mesin yang garang dan kokoh. Ya, inilah Kaiser M715, sang kendaraan angkut yan
g dioperasikan oleh TNI AD sejak tahun 70-an.

Terlahir sebagai kendaraan militer, maka sosok truk ini punya spesifikasi yang mumpuni untuk mendukung operasi militer. Versi awalnya adalah model pick up, kegunaannya banyak mulai dari untuk angkut personel, patrol bersenjata, logistik sampai ambulance militer. Karena kemampuan yang tinggi, M715 juga banyak digunakan oleh kalangan sipil, contohnya untuk kendaraan pemadam kebakaran, telephone maintenance, dan keperluan peminat kegiatan off road. Tugasnya yang cukup berat membuat M715 diproduksi dengan bagian-bagian part ekstra kuat. Seperti gardan Dana 60 (depan) dan Dana 70 full floating (belakang). Juga dilengkapi dengan hidraulik PTO (power take off) yang canggih dan siap menarik apa saja.

Truk buatan Kaiser Jeep ini diproduksi antara tahun 1967 – 1968, dan versi yang digunakan TNI AD besutan tahun 1968. Truk dengan berat tempur 3.860 kg ini sudah mengalami retrofit oleh Direktorat Peralatan TNI AD, dari yang tadinya menggunakan jenis mesin bensin 231 ci (3.8L) OHC Tornado I6, kini sudah diganti menggunakan mesin diesel jenis Colt 4D31 4 langkah 3 silinder. Truk cargo tiga perempat ton yang handal dengan penggerak roda 4×4 ini mengusung transmisi A-4613, dengan 5 kecepatan (5 maju dan 1 mundur).

Saat ini, M715 juga banyak digunakan oleh kalangan penghobi mobil klasik. Di lingkungan TNI AD, sampai saat ini truk ini masih digunakan, terutama oleh satuan batalyon artileri medan (Yon Armed) untuk menarik kanon M-48 kaliber 76 mm, atau yang akrab disebut sebagai meriam gunung. Soal battle proven, jelas M715 dilibatkan secara luas dalam perang Vietnam, boleh jadi M715 yang diterima Indonesia berasal dari sisa perang Vietnam. Bila Anda rajin menonton film Tour of Duty, sosok truk ini kerap muncul dalam wujud versi ambulance.
Dalam pameran alutsista TNI AD 2012 awal Oktober lalu, M715 juga ikut dipamerkan. Dan pihak TNI AD memberikan paparan hasil retrofit yang telah dilakukannya.

Versi Asli
Daya tanjak : 60%
Kemiringan jalan : 30%
Kecepatan maksimum : 110 km/jam
Kapasitas BBM : 130 liter
Konsumsi BBM : 4 liter per km
Jarak jelajah : 520 km
Bahan bakar : Bensin
Versi Retrofit
Daya tanjak : 60%
Kemiringan jalan : 30%
Kecepatan maksimum : 80 km/jam
Kapasitas BBM : 200 liter
Konsumsi BBM : 6 liter per km
Jarak jelajah : 750 km
Bahan bakar : Solar
Daya : 100 PS (=98 HP) 3500 RPM dan torsi 24 KGM/2200 RPM

Meski dengan retrofit didapat efisiensi bahan bakar yang cukup besar, ditambah jarak jelajah yang juga bisa di dongkrak, tapi sayangnya untuk urusan kecepatan maksimum malah melorot setelah di retrofit, yang tadinya bisa ngebut 110 km per jam, kini maksimal hanya 80 km per jam.

Senin, 15 Oktober 2012

"Pengganti KRI Dewaruci Lebih Besar Dan Lebih Canggih"

TNI Angkatan Laut berencana mengganti kapal latih KRI Dewaruci dengan kapal sejenis yang lebih canggih. Maklum usia dari kapal tersebut terbilang lansia alias sudah tua. KRI Dewaruci sendiri sudah di operasikan lebih dari setengah abad atau persisnya selama 59 tahun.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Untung Sur

opati mengatakan pembahasan mengenai penggati kapal Dewaruci sudah dilakukan pihaknya jauh-jauh hari. "Pembahasannya sudah jauh-jauh hari, untuk mencari kapal yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, lebih besar, dan lebih canggih," kata Untung, di sela-sela acara penyambutan KRI Dewaruci, Kamis (11/10/2012).

Untuk mendapatkan generasi penerus kapal, terdapat lima perusahaan pembuat kapal layar tiang tinggi dari tiga negara yang akan dilakukan tender. Perusahaan yang akan terlibat tender yakni dua dari Spanyol, satu dari Polandia, dan dua dari Belanda. Sementara Jerman tidak lagi disertakan karena sudah tidak membuat kapal layar tiang tinggi.

Menurut Untung, sepesifikasi kapal pengganti yang baru nanti diharapkan mampu menampung 120 kadet. Sementara untuk awak kapal termasuk pelatih berkisaran 60 sampai dengan 80 orang. Kapal baru nanti rencananya akan mampu menampung total hingga 180 sampai dengan 200 orang. Tipe kapal yang akan dipilih yakni dengan tipe Barque.

Mengenai harga, pihak Mabes TNI AL, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan masih dibahas sebelum putuskan kapal mana yang paling cocok, serta perusahaan dan negara mana yang dipilih.

Untung tidak menyebut besaran pasti harga kapal yang baru nanti. "Kalau soal harga itu pastinya cukup besar," ujarnya.

Sementara mengenai KRI Dewaruci sendiri, Untung mengatakan TNI AL tetap akan menggunakannya. Karena sampai saat ini, kapal masih dalam kondisi laik untuk berlayar. Meski tetap digunakan, pihaknya selalu memperhatikan mengenai keselamatan, mengingat usai KRI Dewaruci yang sudah memasuki 59 tahun. "Setelah kapal latih yang baru datang, KRI Dewaruci tetap dipakai di wilayah Indonesia saja. Bisa dibilang ini perjalanan internasional yang terakhir. Untuk kapal baru, paling lambat (tiba) 2014 nanti," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, TNI Angkatan Laut hari ini menyambut kedatangan KRI Dewaruci di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara. KRI Dewaruci mengikuti Operation Sail 2012 di Amerika Serikat dalam rangka memperingati 200th Anniversary of the War.